PERTUMBUHAN PENDUDUK

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia termasuk di indonesia.

Laju pertambahan penduduk di Indonesia sudah memasuki level yang harus diwaspadai. Bayangkan saja, dalam setahun, pertumbuhan penduduk Indonesia dari angka kelahiran saja mencapai 4,5 juta jiwa. Belum lagi pertambahan penduduk karena migrasi dari luar negeri. Sedangkan tingkat pertumbuhan penduduk sudah 1,49 % per tahun. Angka ini lebih besar dari angka sebelum masa reformasi in. Karena hal ini memberikan dampak yang luas antara lain pada penyediaan bahan pangan, pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja.

Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi.

Ada beberapa dampak pertumbuhan penduduk di indonesia, yaitu:

1. Bidang Pendidikan

Setiap negara diseluruh dunia begitu menekankan pentingnya kualitas pendidikan. Salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan menetapkan anggaran pendidikan yang lebih besar dibandingkan anggaran lainnya. China dan Korea Selatan menjadi dua negara yang begitu menekankan pentingnya pendidikan bagi rakyatnya.

Anggaran pendidikan di China mencapai 13,1% dari anggaran negara, sedangkan di Korea Selatan anggaran pendidikan negara mencapai 18,9%. Bandingkan dengan Indonesia yang memang menganggarkan anggaran pendidikan sebesar 20%, namun pada prakteknya masih jauh dari kenyataan. Salah satu penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia dalam bidang pendidikan adalah kesalahan pada sistem pendidikan serta pelayanan dalam kegiatan belajar mengajar karena dengan mudahnya sering terjadi pergantian kurikulum.

2. Bidang Kesehatan

Sebagai Negara berkembang, Indonesia masih tergolong Negara yang kurang peduli dengan kualitas mutu kesehatan di tengah masyarakat. Salah satu bukti nyatanya adalah dengan kurangnya tenaga medis baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Di tengah-tengah banyaknya isu yang menerpa negeri ini, nampaknya isu kesehatan masih tergolong dalam kebijakan yang stagnan dan belum terkoordinir. Sebut saja masalah penyakit musiman seperti demam berdarah, malaria dan sebagainya, di mana dalam penanganannya masih terkesan instan.

3. Bidang Ekonomi

Tingkat suku bunga (Sertifikat Bank Indonesia/SBI) juga mengalami penurunan dari kisaran 68 persen ketika krisis ekonomi, tetapi sejak tahun 2002 SBI berkisar 15 persen bahkan tahun 2007 mencapai dibawah kisaran 10 persen. Kondisi ini membuka peluang bagi sektor industri melakukan ekspansi usaha di berbagai sektor. Tingkat inflasi barang dan jasa mulai terkendali yakni dari sekitar 15 persen dalam periode krisis, beberapa tahun belakang ini sudah turun di bawah 10% (kecuali tahun 2005) terjadi peningkatan angka inflasi mendekati angka psikologis 10 persen. Transaksi berjalan dalam 3 tahun terakhir mengalami surplus sebesar 3.108 juta US $ tahun 2004 dan sebesar 1.500 juta US $ (angka sementara ) pada tahun 2006. Demikian pula neraca perdagangan surplus dalam periode 2004 – 2006 menunjukkan angka sekisar 20 milyar US $.

0 komentar:

Posting Komentar